SUMENEP, maduranetwork.com – Akhmad Ma’ruf, calon legislatif (Caleg) DPR RI Partai Golkar dari daerah pemilihan (Dapil) XI Madura, menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat setelah menegaskan komitmennya untuk memberikan gaji dan tunjangan DPR RI kepada anak yatim, pondok pesantren, dan kaum dhuafa, jika dirinya terpilih sebagai senator di Senayan pada Pemilu 2024.
Janji yang diumumkan dalam acara silaturahim di salah satu pondok di Desa Mandala, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep pada Kamis (9/11/2023), telah mencuri perhatian publik. Komitmen tersebut tidak hanya diucapkan, tetapi dicetak dalam selebaran khusus atau pamphlet yang menunjukkan keseriusan dan transparansi Akhmad Ma’ruf dalam memajukan kepentingan masyarakat Madura.
“Mungkin banyak yang bertanya dan tidak percaya, masak iya gaji, tunjangan, dan fasilitas tidak saya ambil,” ujar Ma’ruf, membuka pembicaraan di hadapan puluhan kiai dan Komunitas Gerakan Milineal Madura.
Dalam penjelasannya, Ma’ruf tidak hanya berbicara tentang janji politiknya, tetapi juga merinci visi misi, latar belakang ekonomi, dan perkembangan usahanya yang sedang mendunia.
“Saporana Pak kiai, ekonomi saya lebih dari cukup. Kaule tidak pamer, silakan nanti dibuktikan. Bila Allah menakdirkan saya terpilih sebagai anggota DPR RI, gaji, tunjangan, dan fasilitas selama menjabat saya berikan kepada anak yatim, pondok pesantren, dan kaum dhuafa. Silakan nanti dikelola dengan baik. Ini saya bawa brosurnya. Menjadi DPR RI itu bukan segala-galanya,” tegasnya.
Akhmad Ma’ruf menjelaskan bahwa meskipun memiliki kemudahan untuk mencalonkan diri dari Kepulauan Riau (Kepri) sebagai Ketua DPD I Golkar, ia memilih Madura karena ingin berkontribusi positif pada tanah kelahirannya.
“Sebagai ketua DPD I Golkar, mungkin saya akan lebih mudah mencalegkan diri dari Kepri. Saya punya gubernur dan lima kepala daeran serta belasan ribu karayawan perusahaan saya. Tapi saya memilih Madura karena ingin berbuat sesuatu untuk tanah kelahiran saya. Jika saya bisa sukses di rantau, mengapa tidak di Madura? Saya ingin mati di samping ibu saya,” jelasnya.
Tentang komitmen terhadap janji politiknya, Ma’ruf menegaskan bahwa keberhasilan bisnisnya tidak mungkin tercapai tanpa komitmen dan kepercayaan. “Bisnis yang saya tekuni ini bisa menjadi besar karena adanya trust atau kepercayaan. Jadi yang dipegang itu adalah mulutnya,” katanya.
Dalam sesi tanya jawab, beberapa kiai menyampaikan dukungan mereka terhadap janji yang diucapkan oleh Akhmad Ma’ruf. “Baru kali ini saya menyaksikan ada caleg, di mana gaji dan fasilitasnya akan diberikan kepada masyarakat Madura. Awalnya saya ragu, namun ketika mendengar langsung paparan Pak Ma’ruf kami meyakini bahwa janji itu akan tertunaikan. Semoga Pak Ma’ruf ditakdirkan Allah menjadi anggota DPR RI,” ujar KH Imam Haromain, pengasuh PP Darul Ulum, Talaga, Ganding Sumenep.
Pendapat senada juga disampaikan oleh Faiqur Rasyid Assyafi, ketua Gerakan Milineal Madura. Menurutnya, tekad dan janji yang diungkapkan oleh Akhmad Ma’ruf merupakan sesuatu yang jarang dilakukan oleh para caleg.
“Setelah kami mendengar paparan beliau, kami dari Gerakan Milineal Madura menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Kami siap mendukung,” tandasnya.
Menurut dia, janji ini bukan hanya sekadar retorika politik. “Ini adalah bukti nyata bahwa beberapa tokoh politik berusaha lebih jauh untuk mendukung dan membantu masyarakat yang membutuhkan. Inisiatif Akhmad Ma’ruf memperkuat hubungan antara pemimpin dan warganya, menciptakan kepercayaan bahwa politik bisa menjadi alat perubahan yang positif,” katanya.
Masyarakat Madura pun menaruh harapan besar agar janji ini tidak hanya menjadi slogan politik semata, tetapi benar-benar diwujudkan jika Akhmad Ma’ruf terpilih sebagai anggota DPR RI. Harapan ini mencerminkan dorongan agar perwakilan rakyat benar-benar memahami dan memperjuangkan kebutuhan serta kepentingan rakyat, membangun masa depan yang lebih baik untuk Madura.
Sementara itu, informasi yang diterima media ini, sejumlah kiai dan tokoh masyarakat tertarik dengan janji politik Akhmad Ma’ruf. Rencananya pada akhir tahun ini, sebanyak 1000 kiai se Madura akan melakukan deklarasi dukungan kepada Akhmad Ma’ruf di Pamekasan. Acara tersebut juga bersamaan dengan memberikan santunan kepada ribuan anak yatim, menunjukkan dukungan nyata terhadap langkah politik Ma’ruf. (sdm)