SUMENEP, maduranetwork.com – Jumat terakhir sebelum bulan Ramadan menjadi momen berkah bagi para penjual bunga di Kabupaten Sumenep. Di hari tersebut, banyak masyarakat yang melakukan ziarah ke pemakaman keluarga mereka, memberikan peluang bisnis yang meningkat bagi para penjual bunga.
Suhani, salah satu penjual bunga di ruas Jalan Halim Perdana Kusuma Sumenep, berbagi pengalamannya pada Jumat terakhir sebelum Ramadan pada tahun 2024. Ia menjelaskan bahwa pada hari itu, omset penjualan bunganya meningkat sekitar 30 hingga 50 persen dibandingkan dengan hari Jumat biasa.
“Biasanya, pada hari Jumat biasa, saya hanya bisa mendapatkan uang sekitar 70 hingga 100 ribu rupiah. Namun, hari ini, alhamdulillah, saya sudah berhasil mengumpulkan uang lebih dari 150 ribu rupiah,” ungkapnya dengan gembira.
Meningkatnya jumlah peziarah pada hari Jumat terakhir sebelum Ramadan tidaklah mengherankan. Kebiasaan ini sudah menjadi bagian dari tradisi turun-temurun masyarakat Sumenep, yang lebih dikenal sebagai “Jumat di-budi”. Pada hari tersebut, masyarakat Sumenep biasanya mengunjungi pemakaman keluarga mereka menjelang bulan Ramadan.
Bagi para penjual bunga seperti Suhani, momen ini memberikan kesempatan emas untuk meningkatkan pendapatan mereka. Mereka mempersiapkan diri dengan menyiapkan beragam bunga yang indah dan segar, menaruhnya di atas nampan atau dalam keranjang, dan menawarkannya kepada para peziarah yang datang.
Tidak hanya para penjual bunga, tetapi juga para pengrajin karangan bunga dan pedagang lainnya merasakan dampak positif dari peningkatan aktivitas di pemakaman pada Jumat terakhir sebelum Ramadan. Seiring dengan meningkatnya jumlah peziarah, permintaan akan berbagai jenis bunga dan karangan bunga pun meningkat pesat.
Selain sebagai sumber penghasilan, momen ini juga menjadi kesempatan bagi para penjual bunga untuk merasakan kebersamaan dan kedekatan dengan masyarakat. Mereka tidak hanya menjual bunga, tetapi juga menyebarkan senyum, keramahan, dan kehangatan kepada setiap pelanggan yang datang.
Para peziarah yang datang untuk berziarah ke pemakaman juga merasakan keberkahan dalam momen ini. Mereka tidak hanya mengenang dan mendoakan para leluhur mereka, tetapi juga mengambil waktu untuk berbagi kebersamaan dengan keluarga dan orang-orang terkasih.
Selain itu, momen Jumat terakhir sebelum Ramadan juga menjadi waktu yang tepat bagi para penjual bunga untuk merenungkan makna kehidupan dan menghargai nilai-nilai kebersamaan, kerja keras, dan keberkahan rezeki.
Mereka mengapresiasi setiap kesempatan yang diberikan Allah SWT dan bersyukur atas rezeki yang diberikan dalam menjalankan usaha mereka.
Dengan berakhirnya Jumat terakhir sebelum Ramadan, para penjual bunga kembali merencanakan langkah-langkah selanjutnya untuk menjaga dan meningkatkan bisnis mereka. Mereka siap untuk menghadapi bulan Ramadan yang akan segera tiba, dengan harapan bahwa keberkahan dan kesuksesan akan terus menyertai langkah-langkah mereka dalam menjalani kehidupan dan bisnis mereka.
Dengan demikian, momen berkah di Jumat terakhir sebelum Ramadan tidak hanya memberikan peluang bisnis yang meningkat bagi para penjual bunga, tetapi juga menjadi momen berbagi kebersamaan, kedekatan, dan keberkahan bagi masyarakat Sumenep. Semoga keberkahan ini terus mengalir dan membawa manfaat bagi semua pihak yang terlibat. (sdm)