Bocah Pemulung Asal Bangkalan Terima Bantuan dari Pemerintah, Pj Bupati: Tomy Harus Fokus Sekolah  

Uncategorized32 Dilihat

BANGKALAN, maduranetwork.com – Pemerintah melalui staf kepresidenan memberikan bantuan langsung kepada Tomy, seorang bocah pemulung asal Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Bangkalan. Bantuan ini diserahkan pada Kamis, 29 Agustus 2024, setelah kisah Tomy viral di media sosial. Bantuan yang diberikan berupa uang pembinaan, peralatan sekolah, alat masak, kompor gas, dan perlengkapannya.

 

Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan, Arief M. Edie, yang turut mendampingi penyerahan bantuan, menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas kepeduliannya terhadap Tomy. “Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden yang telah mengutus stafnya ke sini langsung untuk memberikan bantuan kepada Tomy,” ujar Arief.

 

Arief menjelaskan bahwa kondisi keluarga Tomy sebenarnya tidak terlalu memprihatinkan. Ia menegaskan bahwa kedua orang tua Tomy masih sehat dan mampu bekerja, serta tinggal di rumah yang permanen dengan tembok yang kokoh. “Ibu dan bapaknya masih sehat, jadi tidak selayaknya anak kecil seperti Tomy bekerja sebagai pemulung,” imbuhnya.

 

Pemerintah berkomitmen untuk menanggung semua biaya pendidikan Tomy hingga lulus sekolah, termasuk menyediakan keperluan sekolah seperti seragam dan buku setiap tahun. “Sehingga orangtuanya tidak perlu memikirkan biaya,” tutur Arief.

 

Selain itu, Tomy dan keluarganya juga akan mendapatkan jaminan kesehatan melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Universal Health Coverage (UHC). Arief menyebut bahwa sejak akhir 2021, Kepala Desa Sukolilo Barat telah memberikan perhatian, termasuk menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada keluarga Tomy.

 

Arief menegaskan bahwa Tomy harus berhenti memulung dan fokus pada pendidikannya. “Kewajibannya hanya sekolah, tidak punya kewajiban lain apalagi ikut bekerja mencari nafkah,” tegasnya.

 

Ia berjanji akan terus mengawasi dan memastikan bahwa Tomy tidak kembali menjadi pemulung dan tetap melanjutkan sekolah hingga lulus. “Sekali lagi terima kasih Bapak Presiden. Kami janji akan terus mengawasi dan menjaga agar Tomy terus sekolah,” katanya.

 

Arief juga memperingatkan bahwa jika Tomy kembali menjadi pemulung, tindakan tegas akan diambil, termasuk kemungkinan menempuh jalur hukum terkait mempekerjakan anak di bawah umur. “Kalau kembali lagi memulung, ini bisa disidik oleh penegak hukum terkait mempekerjakan anak di bawah umur, kan ada hukumannya,” lanjutnya.

 

Arief menyadari bahwa pekerjaan sebagai pemulung yang dilakukan Tomy bukan karena keinginannya sendiri, melainkan karena dorongan dari keluarga karena kebutuhan. Namun, ia menekankan bahwa Tomy hanya memulung setelah pulang sekolah dan itu pun tidak sepenuhnya menjadi pemulung.

 

Dengan adanya bantuan dan perhatian dari pemerintah, diharapkan Tomy bisa fokus pada pendidikannya dan meraih masa depan yang lebih baik. Pemerintah Kabupaten Bangkalan berkomitmen untuk terus mendukung dan memastikan Tomy mendapatkan hak-haknya sebagai anak, termasuk hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *