SUMENEP, maduranetwork.com – Anggaran Bansos guru ngaji 2023 di Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur, pemerintah kebupaten (Pemkab) Sumenep telah menganggarkan Rp2.4 miliar yang berupa bantuan sosial (bansos).
Diketahui angaran tersebut sudah tertuang dalam kebijakan Bupati Sumenep Achmad Fauzi yang tertera dalam bansos guru ngaji.
Bupati Fauzi sendiri mengungkapkan, setiap tahun bansos guru ngaji yang diberikan sebagai wujud penghargaan atas jasanya yang telah menjaga moralitas anak bangsa secara istiqamah.
Dengan demikian setiap guru ngaji di dalam lingkungan Kabupaten Sumenep dapat terwadahi dengan baik untuk mendapatkan bansos.
Menurut ketua DPC PDIP Perjuangan itu, dengan dana miliaran rupiah tersebut setidaknya bisa membalas jasa para guru ngaji yang telah berperan penting bagi anak-anak generasi bangsa.
Pihaknya juga menyampaikan peran guru ngaji juga sebagai penetralisir perkembangan zaman serta mengarahkan anak-anak menjadi manusia yang lebih baik.
“Kontribusi besar para guru ngaji adalah memberantas buta aksara dan tempat konsultasinya masyarakat,” kata Bupati Bupati Fauzi, Kamis (9/3/2023)
Orang nomor satu di Pemerintahan Sumenep itu menegaskan, dengan banyaknya beban yang dipikul seorang guru ngaji, pemerintah hadir demi memperhatikan kesejahteraannya.
“Jasa mereka tak terhitung nilainya terhadap perkembangan bangsa ini,” tegas Fauzi.
Terpisah, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Pemkab Sumenep, Kamiluddin membenarkan untuk anggaran bansos guru ngaji 2023 Pemkab Sumenep di bawah kepemimpinan Achmad Fauzi dan Nyai Dewi Khalifah telah menganggarkan Rp2,4 miliar yang akan diberikan kepada 2.025 guru ngaji.
“Setiap guru ngaji mendapat bantuan sosial sebesar Rp1,2 juta, dan untuk rialisasinya masih dalam proses,” ujar Kamiluddin.
Pihaknya juga menjelaskan di tahun 2021, Pemkab Sumenep juga memberikan bansos kepada 1.660 guru ngaji, dengan total anggaran sebesar Rp1,9 miliar.
Lanjutnya, di tahun 2022, Bupati Fauzi juga kembali memberikan perhatian yang lebih dari sebelumnya. Dengan anggaran yang lebih sebesar mencapai Rp2,4 miliar untuk 2.017 guru ngaji.
“Jadi total guru ngaji yang tercover bansos selama tiga tahun terakhir sebanyak 5.702 orang dengan total anggaran Rp 6,7 miliar,” tandasnya. (sdm)