LAHIR dan tumbuh bukan dari keluarga berlebih di desa terpencil, pria satu ini harus berjuang ekstrakeras menggapai cita-citanya. Berkat kegigihannya, kemampuan, dan ketekunannya, ia mampu menyelesaikan doctoral, gelar yang oleh sebagian orang dianggap hanya untuk kelas berada.
Kini Choirul Anam mewujudkan mimpi kedua orang tuanya tersebut menjadi salah satu ahli Kebijakan Dana Desa dari Eropa. Sebelum S3, dia menyelesaikan studi S1 di Universitas Indonesia pada 2008 dan S2 di Universitas Indonesia pada 2017.
Di hadapan komite sidang disertasi yang terdiri dari Prof PhDr Arnošt Veselý, PhD, doc Ing Stanislav Klazar, PhD, dan doc Ing Michal Plaček, PhD, Anam berhasil mempertahankan disertasinya dengan judul “Analysis of the impact of village funds as fiscal decentralization policy on reducing poverty level of rural communities in Indonesia”
Gelar doctoral pria asal Desa Dlambah Dajah, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan ditempuh selama 3 tahun, 4 bulan di Charles University, Praha, Republik Ceko. Menurut Kepala Departemen Ilmu Sosial Charles University Prof. Arnost, hal itu merupakan hal yang jarang sekali terjadi.
“Sungguh ini sangat membanggakan kami karena Anam bisa menyelesaikan studi doctoral kurang dari waktu yang dijadwalkan yaitu 4 tahun. Ini suatu yang jarang sekali terjadi sebelumnya dan dia menjadi lulusan tercepat di angkatannya,” ucapnya sebagaimana dikutip detikEdu.
Ingat pesan almarhum ayahnya agar menjadi orang yang bermanfaat untuk banyak, Anam berharap hasil penelitian dan tulisan disertasi tentang pedesaan bisa didedikasikan dan berkontribusi untuk bangsa dan masyarakat Indonesia.
Anam adalah anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Alm H Muhammad Sahlun dan Siti Habibah. Kedua orang tuanya bahkan tidak pernah sekolah formal dan tidak memiliki ijazah SD. (mrd)
