Dari Nol, Pengusaha Kripik Singkong Jawasih Raih Omzet di Atas 450 Juta per Bulan

Uncategorized985 Dilihat

SUMENEP, maduranetwork.com – menjadi seorang pengusaha kripik singkong dengan omzet di atas 450 juta per bulan mungkin terdengar seperti mimpi yang sulit diwujudkan, tetapi bagi Jawasih, ini adalah bukti nyata dari kerja keras dan ketekunannya dalam dunia usaha. Lelaki kelahiran Sumenep, Madura, ini memulai usahanya dari nol tanpa modal dan tanpa keterampilan khusus di dunia bisnis.

”Saya merintis usaha ini dari nol. Saya tidak punya modal, juga tidak memiliki keterampilan khusus dalam dunia bisnis,” ujarnya dengan nada merendah.

Jawasih, yang berasal dari keluarga petani, memiliki semangat yang tinggi untuk mencapai kesuksesan. Motivasinya datang dari tekad untuk merubah nasibnya dan meningkatkan pendidikan. Pilihannya jatuh pada usaha kripik singkong.

Salah satu produk dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang sukses menembus pasar internasional adalah kripik singkong Desa Lanjuk, Kecamatan Mading, Kabupaten Sumenep. Jawasih menyadari bahwa untuk berhasil di pasar, seorang pengusaha harus memiliki tingkat kreativitas yang tinggi. Saat ini, kripik singkong hasil produksinya telah memiliki delapan varian rasa dengan kualitas yang mampu bersaing dengan produk sejenis.

Delapan varian rasa tersebut meliputi rasa original, pedas manis, bawang, ayam bakar, roti panggang, dan lainnya. Bahkan, pada awal tahun 2023, ia berencana meluncurkan empat varian rasa baru.

Sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, Jawasih memiliki 60 karyawan yang terlibat dalam usaha kripik singkongnya. Namun, sejak pandemi, ia harus memangkas jumlah karyawan hingga 50 persen. Namun, ia menganggap produksinya bukan hanya tentang bisnis semata, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.

Awalnya, Jawasih tidak pernah membayangkan dirinya menjadi seorang pengusaha sukses. Motivasi bisnisnya, yang ia dapatkan selama masa pendidikan, menjadi landasan bagi dia untuk terjun ke dunia bisnis. Gabungan antara motivasi dan pengetahuan bisnis yang diperoleh dari pendidikan membantu Jawasih untuk bekerja secara total.

Setiap minggunya, ia membutuhkan 5 ton singkong untuk diolah menjadi kripik singkong. ”Saya bangga bisa merekrut puluhan karyawan. Saya yakin ini akan mengurangi tingkat kriminal di desa ini,” kata Jawasih.

Demi meningkatkan produksi, pada tahun ini, ia berencana untuk mengadopsi mesin otomatis dalam proses produksi kripik singkong, tetapi tetap memberikan peran penting bagi tenaga manusia yang selama ini telah bersusah payah membangun usahanya.

Keberhasilan Jawasih adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan inisiatif yang tepat, siapa pun bisa meraih kesuksesan, bahkan ketika memulai dari nol. Usahanya di bidang kripik singkong adalah inspirasi bagi banyak pengusaha muda untuk mengikuti jejaknya dalam meraih sukses di dunia bisnis. (hai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *