Gestur “Jurnalis” dengan Upah 150 Juta

SUMENEP726 Dilihat

Pukul 16.06 WIB, admin group WhatsApp Mitra Humas Polres memposting video Restorative Justice (RJ) perundungan berat oleh kades dan mantan kades desa Batuampar, Kecamatan Guluk-Guluk.

Dalam sepekan terakhir, peristiwa ini viral. Namun, cibiran dan penyesalan banyak bermunculan. Sebab, setelah kawan-kawan jurnalis turun jalan, mengatasnamakan marwah dan kepedulian, ternyata anti klimaks: berakhir damai dengan upah 150 juta rupiah.

Video RJ itu berdurasi 1.38 menit. Kedua pelapor, kades dan mantan kades dihadirkan. Tersangka dan pelapor, dalam gelar RJ itu, duduk berhadapan. Dalam video, tampak ketua AKD Sumenep pasang badan.

Kesan pertama, dari keseluruhan video itu, suasana terasa penuh ketegangan. Jarang sekali muncul ekspresi dan atau gestur yang menunjukkan rasa kekeluargaan, penyesalan dan atau ekspresi saling memaafkan.

Tersangka dan pelapor, jarang melakukan kontak mata. Mereka memilih sikap defensif, di antaranya melipat tangan di dada. Gestur ini memberi kesan bahwa keduanya tidak ingin berdamai. Bagi pelapor, mungkin karena tuntutan 1 miliar tidak terkabulkan.

Allen Pease, dalam buku The Definitive Book of Body Language menjelaskan, gestur melipat tangan menunjukkan bahwa seseorang sulit didekati, defensif, cemas, atau keras kepala.

Sejak detik 0.28, salah seorang pelapor, sudah terekam kamera sedang melipat tangan di dada. Di detik 0.59 hingga menit 1.18, ia tetap ngotot untuk menyilangkan tangan.

Padahal, di saat yang bersamaan, kawan pelapor lainnya sedang menyatakan bahwa pencabutan laporan atas kehedak mereka berdua(?)

Selain itu, banyak gestur lain yang memperkuat dugaan bahwa RJ perundungan ini sama sekali tidak menyelesaikan perseteruan ego sektoral.

Di detik 0.35, misalnya, mantan kades yang juga diduga kuat sebagai tersangka, tampak menggaruk leher dengan kepala menunduk, sedikit memiring ke arah kiri. Ia seperti bosan dan tidak suka dengan suasana di ruang RJ itu.

Detik 0.54, mantan kades Batuampar itu juga menoleh dengan sedikit mendongak pada ketua AKD yang sedang memberikan keterangan. Ekspresi wajahnya tampak terkejut dan tidak tenang.

Mungkin saja, pernyatan ketua AKD terdengar sangat keliru. Terutama saat menyatakan bahwa tidak ada mahar apapun untuk kepolisian.

Puncaknya, gestur pelapor dan tersangka di menit 1.28 menjadi bukti paling kuat bahwa RJ itu tidak menyelesaikan perseteruan apapun.

Saat bersalaman, pelapor dan tersangka berusaha menghindari keakraban. Tidak ada kontak mata, bahkan mereka terkesan ingin menghidari momen untuk bersalaman. Gestur keduanya sama sekali tidak menenangkan.

Seluruh ekspresi yang ada, bagi saya, semakin memperkuat bahwa seluruh rangkaian perundungan ini, yang bahkan sempat jualan solidaritas di jalan raya, tidak lain hanya untuk upah 150 juta semata.

Andai saja ada kesempatan, saya juga ingin tahu gestur dan ekspresi juru lobinya. Setelah RJ selesai, apakah dia sungguh-sungguh bahagia karena berhasil menjual solidaritas kawan-kawannya?

NK Gapura
Ganding, 4 April 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *