Kertasada Menggelar “Rokat Desa dan Petik Laut”

Dihadiri Bupati Sumenep, Acara Berlangsung Meriah

SUMENEP1139 Dilihat

SUMENEP, maduranetwork.com – Sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Pemerintahan Desa Kertasada, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep bersama warganya menggelar tradisi tahunan “rokat desa dan petik Laut”.

Event tahunan yang berlangsung sejak 25 Februari sampai 11 Maret 2023 tersebut berlangsung meriah dan mendapat antusias warga sekitar. Mengusung tajuk “Kertasada Tebar Pesona”, acara tersebut sudah menjadi simbol tersendiri masyarakat Kertasada.

“Rokat desa dan petik laut” digelar untuk bermunajat dimana mata pencaharian penduduk setempat mayoritas “menggantungkan rezekinya” dari laut, yakni bekerja sebagai nelayan dan petani garam.

Berbagai acara disuguhkan panitia, diantaranya pameran/pasar malam, karaoke musik elekton, parade hadrah, ngaji rokat desa, pengajian umum, kirap pal-kapalan yang diiringi musik tongtong ul-daul, dan larung laut.

Sebagai puncak acara yang digelar pada hari Jum’at,10 Maret 2023, masyarakat menggelar kirap pal-kapalan (miniatur kapal perahu) diiringi kelompok musik tongtong ul-daul yang diberangkatkan dari kantor Balai Desa Kertasada menuju Pelabuhan Bom, pukul.14.00 WIB.

Tampak hadir Bupati Sumenep Achmad Fauzi dengan menaiki kereta odong-odong didampingi oleh Plt camat Kalianget dan Kades Kertasada Sabuwang.

“Semoga semua masyarakat Kertasada dalam keadaan sehat wal afiat termasuk pula Kepala Desa Sabuwang dan camat Kalianget,” sapa bupati.

Bupati yang juga ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu juga menyampaikan program kesehatan gratis. “Kepada masyarakat yang sakit untuk segera periksa ke Puskesmas setempat secara gratis, hanya menunjukkan KTP saja,” pesannya.

Sementara kepada Madura Network, Kades Kertasada Sabuwang menjelaskan bahwa “rokat desa dan petik laut” merupakan tradisi masyarakatnya secara turun temurun.

“Acara ini dilaksanakan secara turun temurun, cuma acara ini baru tahun ini dilaksanakan lebih besar. Insyallah untuk yang akan datang akan kami gelar lebih meriah lagi,” jelasnya.

“Mengenai biaya berasal swadaya masyarakat ditambah sebagian lagi dari kas desa,” pungkanya. Tadi malam acara dilanjutkan dengan pementasan kesenian ludruk. (sdm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *