SUMENEP, maduranetwork.com – Ketua DPC Partai Demokrat Sumenep, H. Indra Wahyudi, SE, M.si, mengungkapkan keprihatinan terkait maraknya praktik politik uang dalam setiap kontestasi pemilihan. Ia menyatakan bahwa meskipun banyak upaya dilakukan, politik uang tetap menjadi fenomena yang sulit dihilangkan. ”Faktanya, politik uang ini sulit dihilangkan,” tegasnya.
Anggota dewan 3 periode ini mencatat bahwa tawaran uang sering kali digunakan sebagai alat untuk mempengaruhi suara pemilih, menciptakan kekhawatiran tentang integritas proses demokrasi. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kehadiran negara dalam mengatur sistem dan aturan lewat KPU ”Aturan itu bukan hanya di atas meja, harus ada implementasi yang sungguh-sungguh,” ujarnya.
Dampak dari politik uang, menurut wakil ketua DPRD Sumenep dua periode ini, tidak hanya mengganggu kualitas pemilihan tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap calon pemimpin. Ia mengamati bahwa di masyarakat, seringkali terdapat anggapan bahwa pemilih tidak akan memberikan suara jika tidak ada imbalan uang.
”Tidak hanya kalangan awam, mereka yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi pun sering terjebak dalam praktik ini,” ujarnya.
Meskipun menyadari bahwa praktik tersebut sulit dihapuskan, Indra menekankan bahwa hal itu bukan alasan untuk mendukungnya. Ia menegaskan pentingnya mengurangi dampak negatif dari politik uang. ”Rasa-rasanya kalau dihilangkan politik uang itu susah. Tapi jika ditekan atau diminimalisir, mungkin bisa dilakukan,” jelasnya.
Aktivis KAHMI ini juga mengusulkan perlunya gerakan kolektif yang melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk memerangi praktik ini. ”Harus bersama-sama, baik penyelenggara, aparat penegak hukum, peserta pemilu, tokoh agama, dan masyarakat,” tuturnya. Pendekatan ini dianggap penting untuk menciptakan kesadaran kolektif dalam menanggulangi masalah politik uang.
Alumni FE Univ. Trunojoyo Madura ini menegaskan bahwa strategi yang jelas dan terencana sangat diperlukan untuk mengurangi praktik tersebut. Ia berharap semua pihak berkomitmen untuk menciptakan pemilu yang lebih bersih dan berintegritas. ”Jika kita tidak bersatu dalam memerangi praktik ini, maka akan sulit untuk mencapai tujuan itu,” ujarnya.
Ia mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam pengawasan pemilu. ”Masyarakat harus berperan serta dalam memastikan bahwa setiap pemilih tidak tergoda dengan iming-iming uang,” imbuhnya. (ndi)