KT Cahaya Rembulan bersama BPP Pasongsongan Panen Bawang Merah Varitas Tajuk

Uncategorized1058 Dilihat

SUMENEP, maduranetwork.com -Sejumlah kelompok tani desa (Poktandes) di Desa Lebeng Barat, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, panen tanaman bawang merah Varitas Tajuk dari Program Upland Tahun 2023, Sabtu (09/09).

Pantauan langsung media ini di lapangan, hasil panen tanaman bawang merah Varitas Tajuk salah satu Poktandes di Desa Lebeng Barat mencapai 17 ton per-hektar.

Hal ini merupakan bukti nyata bahwa Poktandes di Kecamatan Pasongsongan tidak hanya sukses menanam bawang merah Varitas Rubaru. Namun Poktandes di Pasongsongan juga sukses membudidayakan tanaman bawang merah varitas lain.

Azizah, salah satu anggota Kelompok Tani Cahaya Rembulan, Desa Lebang Barat sangat senang melihat hasil panen tanaman bawang merahnya melimpah ruah.

Ia mengaku sangat beruntung dan mengucapkan terimakasih kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep yang telah memberikan kepercayaan kepada Kelopok Tani Cahaya Rembulan sebagai penerima manfaat upland project tahun 2023.

”Alhamdulillah, hasil panen tanaman bawang merah kami hari ini melimpah,” ujarnya. Sabtu (09/09) di lokasi tanaman bawang merah miliknya.

Lebih jauh Azizah menuturkan, tanaman bawang merah yang telah siap dipanen seluas 0,25 hektare. Dan untuk bibitnya sebanyak 1,60 kwintal.

”Untuk biaya produksinya kami habis 9 juta rupiah. Yang bengkak di biaya BBMnya pak. Kami disini kan krisis air. Jadi kami mengambil air dari sungai menggunakan mesin pompa air,” tuturnya.

Meski biaya produksinya cukup membengkak, Azizah mengaku keuntungan yang didapat masih lebih dari dua kali lipat. ”Untungnya masih banyak pak. Sekarang aja sudah ditawar 30 juta rupiah,” jelasnya.

Terakhir Azizah berharap kepada DKPP Sumenep untuk memperhatikan prasarana pertanian Desa Lebeng Barat. Karena apabila prasarana pertanian sudah lengkap secara otomatis dampaknya dapat menekan terhadap biaya produksi.

”Misalnya di Desa Lebang Barat ini ada rumah pompa. Maka kami tidak perlu jauh-jauh mengambil air ke sungai. Apalagi air merupakan kebutuhan dasar bagi tanaman holtikultura,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Bachtiar, Koordinator Penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Pasongsongan menyampaikan alasan kenapa Poktandes penerima bantuan progam upland di Desa Lebeng Barat diberikan bantuan bibit bawang merah Varitas Tajuk bukan Varitas Rubaru.

Hal tersebut, kata Bachtiar, hanya sebatas untuk dijadikan pembanding bahwa di Pasongsongan ini tidak hanya cocok untuk untuk budidaya bawang merah varitas Rubaru saja. Namun juga cocok untuk bawang merah varitas lainnya.

”Dan hasilnya sangat bagus. Hal ini dibuktikan dengan hasil ubinan tadi seluas 2,5 x 2,5 meter, ditemukan hasil rumpun 168 pohon, dan anakan rata-rata 9-10. Apabila dikonvensikan ke hektare maka ditemukan hasil 17 ton per-haktare,” ujarnya.

Kendati tanaman bawang merah Varitas Tajuk juga potensial ditanam di Pasongsongan, pihaknya tetap komitmen untuk terus melestarikan budidaya tanaman bawang merah varitas Rubaru di Pasongsongan.

”Jadi sekali lagi ini murni hanya sebatas pembanding saja bahwa bawang merah varitas Tajuk juga cocok ditanam di Kecamatan Pasongsongan,” ungkapnya. (sdm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *