SUMENEP, maduranetwork.com – Desa Lobuk, yang terletak di Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, telah menjadi sorotan utama berkat prestasi luar biasa yang dicapai di bawah kepemimpinan inspiratif Moh. Saleh. Pria ini mulai menjabat sebagai kepala desa pada tahun 2017 melalui proses pergantian antarwaktu (PAW), dan periode kedua terpilih melalui Pilkades serentak tahun 2019-2025.
Terlebih lagi, alumni MA Annuqayah Guluk-Guluk dan S1 di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) ini meraih gelar sebagai Kades Terpopuler se Madura versi Radar Madura Jawa Pos Group yang membuktikan bahwa kepemimpinan yang kuat dapat menginspirasi perubahan positif yang signifikan.
Di bawah kepemimpinannya, Desa Lobuk telah mengukir sejumlah prestasi yang mengesankan. Sejumlah penghargaan dan prestasi penting berhasil diperoleh.
Diantaranya juara 1 Lomba Desa/Kelurahan Kab. Sumenep, juara IV Lomba Desa/Kelurahan se-Jatim, penghargaan Lencana Desa Mandiri Pertama di Sumenep, juara 1 Pengelolaan Keuangan Prospektif Good Governance dari Dirjen Perbendaharaan Provinsi Jatim, juara 2 Desa Tangguh Semeru Kab.Sumenep, juara 1/Kades Terbaik dalam Diklat Peningkatan Kapasitas Kades se-Jatim dan terakhir pada tahun 2023 meraih penghargaan Desa Berseri Pratama dari Gubernur Jatim.
Pencapaian ini diakui Moh. Saleh bukan merupakan hasil individu sebagai pemimpin desa. ”Ini adalah hasil kolaborasi dan kerja keras semua warga. Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi seluruh masyarakat untuk terus bekerja sama dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan warga,” katanya.
Alumni pascasarjana Univ. WR. Supratman Surabaya ini juga telah membagikan tips dan prinsip kepemimpinan yang telah membantunya mencapai kesuksesan. ”Niat yang tulus untuk mengabdi kepada masyarakat dan bersedia berkorban demi kepentingan bersama. Niat yang murni dan lillahi ta’ala adalah fondasi dari semua tindakan dan keputusan yang diambil selama saya memimpin,” ujarnya.
Selain itu, pentingnya membangun kebersamaan dan kerjasama semua pihak mencakup pemdes, BPD, LPMD, TP PKK, BUMDes, Karang Taruna, Pokdarwis, kader, dan tokoh masyarakat. ”Kebersamaan adalah kunci untuk mencapai tujuan bersama,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa perencanaan pembangunan berbasis aspirasi masyarakat dinilai sangat penting. ”Salah satu prinsip penting adalah perencanaan pembangunan yang berbasis aspirasi masyarakat. Ini harus melibatkan semua unsur,” pungkasnya. (rj)