SUMENEP, maduranetwork.com – Sejumlah mahasiswa menyikapi keprihatinan dan kekecewaan mendalam atas terbitnya aturan KM Sabuk Nusantara 92 yang melarang penumpang membawa sepeda motor.
Ditemui maduranetwork, Pahmi, salah seorang mahasiswa asal Pulau Sapeken, berencana akan melakukan aksi unjuk rasa. Ia akan menggerakkan mahasiswa asal kepulauan dan warga yang merasa dirugikan atas kebijakan tidak berpihak kepada pengguna jasa KM Sabuk Nusantara 92.
“Jelas ini sangat merugikan warga Sapeken. Kami juga tidak tahu persis apa semangat dari kebijakan larangan membawa sepeda motor. Urgensinya dimana. Kalau tidak segera dicabut, kami akan lakukan unjuk rasa,” tegasnya dengan nada kecewa.
Ia juga berharap anggota dewan asal kepulauan segera bersikap tegas untuk melakukan “perlawanan” dan langkah-langkah agar kebijakan tersebut segera dicabut.
“Kepada bapak-bapak yang terhormat di DPRD Sumenep, khususnya wakil rakyat asal kepulauan, mohon jangan diam menyikapi persoalan aturan tersebut. Segera lakukan nota keberatan untuk menolak aturan yang tidak berpihak kepada rakyat,” ujarnya.
Seperti diketahui, sejumlah penumpang jalur Kangean dan Sapeken, Sumenep, Madura, mengeluhkan layanan KM Sabuk Nusantara (Sanus).
Masalahnya, kapal Pelni itu mengeluarkan aturan baru yang melarang penumpang membawa sepeda motor.
Himbauan itu tersebar diberbagai grup watshaap maupun diberbagai media sosial bahwa pengguna jasa KM Sabuk Nusantara 92 tidak boleh membawa kendaraan roda dua. (sdm)