ARJASA, MaduraNetwork.com – Meidia Kurniansyah atau yang akrab disapa Meidia barangkali bisa menjadi inspirasi bagi tenaga kesehatan lainnya. Pria kelahiran Sumenep 11 Mei 1983 ini sedikitpun tidak mengeluh meski pekerjannnya terbilang berat melewati jalan berlumpur untuk melayani kesehatan masyarakat.
Alumni Akademi Perawat (Akper) Pamekasan itu memulai pengabdiannya sebagai tenaga sukwan di Puskesmas Arjasa tahun 2005. Lima tahun kemudian tepatnya 2010, ia menjadi tenaga kontrak di Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Buddhi, Kecamatan Arjasa.
Suka duka menjadi tenaga medis sudah melekat pada pria yang memiliki komitmen tinggi dalam melayani kesehatan. Kepada maduranetwork, ia pernah merasakan ombak setinggi 4 meter saat perjalanan dari Kalisangka menuju Tembeng.
“Kalau lewat darat, akan memakan waktu berjam-jam karena jalannya berlumpur. Saya pernah naik motor berangkat jam 2 siang sampai rumah jam 9 malam,” kenangnya. Namun, sedikitpun ia tak mengeluh. Sebaliknya ia menjadikan pekerjaannya itu sebagai bentuk ibadah.
“Kita jalani saja mas. Pekerjaan ini mulia sehingga memang menghadapi tantangan, membutuhkan dedikasi tinggi dan kesabaran. Jadi sekali lagi niatkan untuk melayani masyarakat apapun resikonya kita jalan dengan ikhlas,” ujarnya. Ia mengaku mendapat salary, baik sebagai tenaga honor daerah maupun dari provinsi.
Bapak dua anak ini harus menempuh jarak sekitar 18 km dari rumah ke tempat kerja melalui pematang sawah dan tidak jalan berasapal. “Kalau naik sepeda motor membutuhkan waktu 1, namun kalau melewati laut, dari Kalisangsa ke Desa Buddhi memakan waktu sekitar 2 jam. Itupun menghadapi ombak besar Ketika cuaca tak bersahabat,” pungkas Meidia. (ra)