Oleh: Fahmi
Pemilihan umum, terutama Pilkada 2024, menjadi momentum krusial bagi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) untuk mengukuhkan perannya dalam panggung politik Indonesia. Dalam menghadapi kontestasi tersebut, HMI perlu mengambil langkah-langkah strategis yang tidak hanya mengutamakan kepentingan internal, tetapi juga menempatkan kepentingan rakyat dan bangsa sebagai fokus utama.
Pertama, HMI harus mampu memainkan peran sebagai garda terdepan dalam membangun kesadaran politik di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti seminar, diskusi publik, dan kampanye pendidikan politik yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif dalam proses demokrasi.
Kedua, HMI perlu mengambil sikap yang independen dan tidak terikat pada kepentingan politik tertentu. Hal ini penting agar HMI dapat menjadi penengah yang adil dalam menghadapi berbagai konflik dan perbedaan pandangan dalam ranah politik. Dengan demikian, HMI dapat menjadi kekuatan yang mempersatukan, bukan memecah belah, dalam membangun bangsa.
Ketiga, HMI harus menghasilkan kader-kader yang berkualitas dan berintegritas tinggi. Kader-kader HMI yang terampil dan bertanggung jawab akan mampu memberikan kontribusi positif dalam berbagai aspek kehidupan politik, baik di tingkat lokal maupun nasional. Oleh karena itu, pembinaan dan pengembangan kader harus menjadi prioritas utama dalam agenda politik HMI.
Selain itu HMI sebagai organisasi yang mendasarkan langkah-langkahnya pada semangat perjuangan dan keadilan, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengawal perhelatan Pilkada 2024. Menyadari peran strategis ini, HMI harus mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan proses demokrasi berlangsung dengan adil dan transparan.
Pertama, HMI perlu memperkuat peran penyuluhan politik. Melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan yang berkualitas dan inklusif, HMI dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada mahasiswa dan masyarakat tentang pentingnya partisipasi politik yang bertanggung jawab.
Kedua, HMI harus aktif dalam mengadvokasi kepentingan mahasiswa dan masyarakat. Ini termasuk memperjuangkan kebijakan publik yang pro-mahasiswa dan pro-rakyat serta memastikan bahwa suara mereka didengar dalam setiap tahap pembuatan keputusan politik.
Terakhir, HMI harus menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam seluruh proses Pilkada. Ini termasuk mengawasi proses pemilihan calon, pemungutan suara, dan perhitungan hasil secara cermat. Dengan melibatkan mahasiswa dan masyarakat dalam pemantauan ini, HMI dapat memastikan integritas dan keabsahan dari hasil Pilkada.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, HMI dapat memainkan peran yang konstruktif dan progresif dalam membangun demokrasi yang kuat dan inklusif di Sumenep. Semua ini harus dilakukan dengan penuh semangat kebersamaan dan dedikasi yang menjadi ciri khas HMI.