Memilih Tidak Beroperasi, Menunggu Solusi dari Pemerintah

SUMENEP1213 Dilihat

SUMENEP, maduranetwork.com – Kapal tongkang yang biasa melayani penyeberangan jalur Kalianget – Talango PP memilih melakukan aksi mogok. Tindakan tersebut tentu disesalkan calon penggguna yang biasa memakai jasa kapal tersebut. Namun demikian, ada beberapa alasan yang disampaikan pemilik kapal mengapa memilih tidak beroperasi.

Salah satunya pemilik Kapal tongkang KM Karjon, Joni Kusnardi. Ia menjelaskan bahwa di sisi Pelabuhan Kalianget posisinya sempit dan membahayakan. “Ketika kapal tongkang keluar masuk sangat susah, karena sangat sempit dan membahayakan,” ujarnya, Jumat (3/2).

Dia khawatir jika dipaksakan akan terjadi masalah, seperti gesekan atau benturan dengan keberadaan proyek dermaga Kalianget maupun dengan dermaga tongkang sisi selatan (Pelabuhan Kalianget). “Jika dipaksakan siapa yang bertanggung jawab,” katanya dengan nada tanya.

Selain itu, jika tiga tongkang beroperasi secara bersamaan dalam sehari akan mempengaruhi membengkaknya biaya operasional.

“Kami sangat merasakan. Seharusnya pemerintah daerah juga ikut memikirkan problem tersebut. Kalau usaha kami rugi, buat apa dikerjakan,” katanya.

Joni Kusnardi lalu mempertanyakan komitmen pemerintah soal dermaga yang baru, yaitu sisi Talango dan Kalianget. “Dulu pernah disampaikan, untuk jalan tiga kapal secara bersamaan harus mennunggu dermaga yang baru. Loh sekarang kok tau-taunya dijalankan KM. Samporna Maju,” ujarnya.

Sebelum ada jalan keluar, pihaknya tidak akan mengoperasikan kapal tongkang miliknya bersamaan dengan kapal lainnya. “Saya menunggu ada solusi sehingga tidak ada yang merasa dirugikan,” pungkasnya. (pq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *