Petani di Kepulauan Sapeken Keluhkan Krisis Pupuk, Kadisperindag Sebut Kendalanya di Kios

Uncategorized267 Dilihat

SAPEKEN, maduranetwork.com – Sejumlah petani di Kepulauan Sapeken, Sumenep, Madura, mengeluhkan krisis pupuk yang terjadi memasuki musim tanam tahun ini.

Menurut sejumlah petani, ketidaktersediaan pupuk di pasaran membuat mereka terlambat memulai proses bercocok tanam, padahal musim penghujan sudah mulai datang.

Para petani mengungkapkan bahwa mereka sangat bergantung pada pupuk untuk memastikan hasil pertanian yang optimal. Namun, sejak awal musim penghujan, distribusi pupuk di wilayah tersebut masih belum terpenuhi dengan baik.

Hal ini membuat mereka terancam gagal panen atau mengalami penurunan hasil karena keterlambatan dalam memulai tanam.

Kepala Dinas Koperasi (Kadiskop) UMKM Perindag Kabupaten Sumenep Moh. Ramli mengatakan, bahwa kendalanya di desa saebus Sapeken karena tidak ada kios

“Informasi dari Kabid saya di tempat itu karena tidak ada kios,tapi sudah ada usulan ke DKPP sumenep” tegasnya

Ramli mengakui bahwa persoalan tersebut sudah di bahas, dan akan di antensi mengenai persoalan tersebut

“Akan di Carikan solusi mengenai persoalan pupuk tersebut,kalau memang di rasa untuk menambah kios maka akan kami rekomendasikan untuk pengajuan kios” tegas

Lebih lanjut Ramli mengatakan, bahwa distribusi pupuk subsidi tidak sembarangan harus melalui kios, dan berdasarkan data yang ada di rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK)

“Untuk itu masyarakat harus pro aktif, misal belum terbentuk kelompok tani harus buat karena membuatnya gampang tinggal diusulkan ke DKPP, karena pupuk itu berdasarkan data yang ada di RDKK” sambung nya

Para petani berharap pemerintah dapat segera memberikan solusi agar distribusi pupuk ke daerah kepulauan dapat lancar dan tepat waktu.

“Kami berharap pemerintah segera turun tangan. Tanpa pupuk, usaha pertanian kami bisa terancam gagal. Padahal, jika terlambat tanam, kami akan merugi besar,” tambah Sukding

Kondisi ini juga berdampak pada petani yang mengandalkan pertanian sebagai mata pencaharian utama. Beberapa petani bahkan terpaksa mencari alternatif lain, namun tetap mengharapkan adanya intervensi dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan ini.

Pemerintah daerah dalam hal ini dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) dan Dinas Koperasi (Kadiskop) UMKM Perindag Kabupaten Sumenep,diharapkan segera menanggapi keluhan ini dan mempercepat distribusi pupuk ke daerah kepulauan untuk memastikan petani dapat memulai musim tanam tepat waktu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *