SURABAYA, maduranetwork.com – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mengungkapkan dukungannya terhadap rencana Feasibility Study (FS) untuk Mass Rapid Transit (MRT) System di Surabaya yang akan bekerja sama dengan Pemerintah Inggris. Pemaparan ini dilakukan saat membuka Lokakarya Perlingkupan Awal Green Cities And Infrastructure Program pada Jumat (15/3/2024).
Menurut Adhy, peningkatan transportasi umum merupakan salah satu prioritas pembangunan di Indonesia, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024 dan Peraturan Presiden No. 66 Tahun 2022 tentang rencana tata ruang Kawasan Strategis Nasional (KSN) perkotaan.
“Pembangunan angkutan umum massal di enam Kota Metropolitan Indonesia adalah salah satu target pembangunan nasional. Surabaya, sebagai salah satu dari enam Kota Metropolitan, harus memperbaiki transportasi publiknya,” ujarnya.
Adhy menjelaskan bahwa MRT Surabaya telah menjadi prioritas kajian Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) di wilayah Gerbangkertosusila. Rencana pengembangan kereta api di Surabaya Metropolitan Area juga termasuk dalam proyek tersebut, seperti pembangunan jalur ganda Mojokerto-Sepanjang pada 2021-2024 dan Surabaya Regional Railway Line (SRRL) double track Fase 1A Gubeng-Sidoarjo pada 2025-2027.
Dalam rangka mendukung peningkatan moda transportasi di Surabaya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan berpartisipasi aktif dalam kajian FS implementasi MRT di Surabaya yang dilakukan oleh konsultan Inggris, Mott Macdonald Ltd dan Pricewaterhouse Coopers (PwC).
“Mudah-mudahan pembangunan moda transportasi di Surabaya akan memberikan dampak positif bagi wilayah aglomerasi, yang mana akan mengoptimalkan mobilisasi daerah sekitarnya,” katanya.
Diharapkan dengan adanya perubahan ini, semua area di wilayah Gerbangkertosusila akan terkoneksi dengan baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan mobilitas masyarakat secara keseluruhan. (red
