Proyek UPLAND 2024: Petani Bawang Merah Desa Bunbarat Mulai Panen

Uncategorized171 Dilihat

SUMENEP, maduranetwork.com – Proyek UPLAND, yang merupakan kegiatan pertanian di dataran tinggi secara komprehensif, mulai dari pengembangan on-farm sampai off-farm, terus dikembangkan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep. Program ini telah menunjukkan hasil yang positif dengan para petani bawang merah di Desa Bunbarat, Kecamatan Rubaru, yang mulai panen.

Indikator keberhasilan program ini terlihat dari hasil panen yang berlangsung di Desa Bunbarat. Kelompok tani (Poktan) Suramadu memanen bawang merah bersama anggotanya pada Kamis, 27 Juni 2024.

“Alhamdulillah, kita sudah panen dari bibit bantuan pemerintah dan hasilnya sangat memuaskan,” ucap Darun, ketua kelompok tani, saat diwawancarai.

Darun menjelaskan bahwa bibit yang ditanam bersama anggotanya berjumlah 2 ton, sesuai dengan kondisi lahan para petani. “Kalau lahannya pisah-pisah, ada yang jauh tapi ada juga yang dekat,” jelasnya.

Panen yang berlangsung hari ini berasal dari bibit sebanyak 2 kwintal yang ditanam di lahan tersebut. “Kita sangat terbantu karena kalau beli harus menyiapkan uang puluhan juta. Saya pernah beli bibit dulu harganya 50 ribu per kilonya, jadi kalau saya beli 2 kwintal bibit harus menyiapkan uang 10 juta, belum biaya nyangkul, obat, pupuk, dan lainnya,” ujarnya.

Darun mengatakan bahwa bawang merah yang dipanen akan digunakan sebagian besar untuk bibit, karena akan ditanam kembali, dan sisanya akan dijual. “Insya Allah untungnya berlipat-lipat dari bibit yang ditanam sebanyak 2 kwintal,” terangnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Chainur Rasyid, melalui Faizal, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Rubaru, menerangkan bahwa petani binaannya selalu didampingi dari masa persiapan hingga sukses panen. “Alhamdulillah, petani binaan kami di Desa Bunbarat sudah mulai ada yang panen,” ungkapnya.

Faizal menjelaskan bahwa bawang yang dipanen berasal dari lahan seluas 0,2 hektar. “Hasil ubinan diperoleh provitas umbi basah sebesar 13,9 ton/ha. Produksi umbi basah pada lahan 0,2 ha adalah 13,9 ton x 0,2 = 2,78 ton,” ungkap Faizal.

Faizal menambahkan bahwa yang dipanen saat ini hanyalah sebagian kecil dari yang ditanam. “Yang lainnya masih belum bisa dipanen. Semoga yang lainnya segera bisa dipanen dan hasilnya sukses,” harapnya.

Masa tanam bawang merah berkisar antara 60 hingga 70 hari, sehingga panen akan terus berlanjut dalam beberapa waktu ke depan. (sdm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *