Proyek UPLAND 2024, Tingkatkan Produktivitas Pertanian Di Dataran Tinggi Sumenep

Uncategorized206 Dilihat

SUMENEP- Proyek UPLAND merupakan inisiatif komprehensif yang mencakup pengembangan pertanian di dataran tinggi, mulai dari kegiatan on-farm hingga off-farm. Tujuan utama proyek ini adalah untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan para petani.

Kabupaten Sumenep menjadi salah satu daerah terpilih untuk pengembangan budidaya bawang merah, dengan pusat kegiatan di Kecamatan Rubaru yang kemudian diperluas ke Kecamatan Pasongsongan. Proyek UPLAND ini telah berjalan sejak tahun 2021 dan akan berlangsung hingga tahun 2024.

Para petani bawang merah di Kecamatan Rubaru telah memulai penanaman sejak akhir April hingga Mei, dengan jadwal panen dua bulan kemudian. Ahyar, Ketua Kelompok Tani di Desa Mandala, menjelaskan bahwa persiapan lahan menjadi kunci utama untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal.

“Kalau bawang itu memang persiapan lahannya harus benar-benar 100%, sebelum tanam dimulai, untuk menghasilkan hasil panen yang maksimal, jadi memang tidak bisa terburu-buru menanam karena harus kami pastikan dulu kesiapan lahannya,” terang Ahyar.

Ahyar menambahkan bahwa proses budidaya bawang merah dimulai dengan pengolahan tanah dan pembuatan guludan, yang merupakan tahapan paling lama. Tanah dibersihkan dari rumput liar terlebih dahulu sebelum penanaman dimulai.

“Alhamdulillah kami dan anggota kelompok tani sudah mulai tanam bawang merah, semoga tahun ini cuaca mendukung pada pertumbuhan benih bawang, semoga saja panennya sukses,” harap Ahyar.

Ahyar juga menyebutkan bahwa lahan untuk bawang merah memang berada di dataran tinggi dan miring karena bawang merah tidak tahan terhadap kondisi lembab. Di lahan miring, air lebih mudah mengalir sehingga sesuai dengan kebutuhan tanaman bawang merah.

“Benih yang kami tanam total sekitar 2 ton, jadi kami harus menyiapkan lahan sekitar dua hektar, meskipun tempat lahannya terpisah-pisah tidak gabung satu tempat tergantung lokasi anggota poktan,” jelas Ahyar.

Benih yang ditanam tersebut merupakan bantuan dari Proyek UPLAND 2024, dengan varietas lokal Rubaru. Ahyar mengungkapkan bahwa bantuan ini sangat membantu karena biaya pembelian benih sebanyak 2 ton bisa mencapai jutaan hingga puluhan juta rupiah.

Jalal, salah satu petani bawang dari Desa Basoka, juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah Kabupaten Sumenep atas bantuan benih bawang merah.

“Jadi kami hanya mempersiapkan kebutuhan tanam dan perawatannya saja karena benih sudah dibantu sebanyak 2 ton oleh pemerintah,” ungkap Jalal dengan rasa syukur.

Sayyidi, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Rubaru, menyampaikan bahwa petani bawang di daerah tersebut selalu mendapatkan pendampingan dari penanaman hingga pasca panen.

“Dari awal persiapan memang kita dampingi bahkan sampai pasca panen, karena bawang rentan sama penyakit, jadi pendampingannya harus benar-benar intens,” ujar Sayyidi. (sdm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *