SUMENEP – Konser puisi musik di Gedung PT Garam Sumenep berlangsung meriah Sabtu (26/8). Kegiatan yang diikuti oleh para siswa-siswi itu mendapat sambutan antusias dari sejumlah sekolah tingkat MTs dan MA sederajat.
Puluhan calon sastrawan membacakan puisi. Baik karya sendiri maupun karya sastrawan lain, dengan penuh semangat. Penampilan musikalisasi puisi mendapat apresiasi dari para penonton.
Banyak yang mengabadikan momen itu dengan kamera handphone. Saat penampilan berlangsung,
Saifullah, M.Pd, sebagai ketua yayasan Ruang Seni Kalonta Sumenep, menyampaikan bahwa konser lomba baca puisi bertujuan untuk memupuk bakat seni siswa.
Selain itu, tambahnya, untuk mencari bibit-bibit yang memiliki kemampuan dalam bidang baca puisi dan musik.
“Lomba baca puisi dan musik bertujuan untuk memupuk bakat siswa dalam membaca puisi. Selain itu, untuk mencari bibit-bibit yang memiliki kemampuan dalam bidang baca puisi dan musik,” ujarnya.
Lebih lanjut Saifullah mengatakan bahwa lomba ini bisa menjadi ajang positif untuk mengembangkan bakat dan minat siswa di bidang sastra dan seni.
Bentuk apreasiasi lainnya, voucher umrah sebesar Rp2 juta dipersembahkan kepada 7 siswa yang mendapatkan juara
“7 pemenang mendapatkan voucher umrah sebesar 2 juta rupiah sebagai bentuk apreasiasi kami, dengan harapan nantinya akan muncul penyair-penyair muda seperti Choirul Anwar muda dari Sumenep,” harapnya.
Masih kata Saifullah, nanti semua karya para peserta akan dibukukan sebagai literatur karya anak bangsa dan akan diberi nama “Sagara buja”
Seni Ruang Kalonta Sumenep, mendapatkan apresiasi dari
Wakil Bupati Sumenep Dewi Kholifah. Wabup yang turut hadir dalam acara tersebut memberikan apresiasi penuh kepada Seni Ruang Kalonta Sumenep.
Menurut orang nomor dua di Pemkab Sumenep itu, keberlangsungan komunitas seni harus diberikan ruang yang cukup agar para pemuda Seni bisa berkreativitas lebih maksimal, mengembangkan kemampuannya untuk berkreativitas sehingga perlu ada dukungan yang serius kepada para pelaku Seni di Sumenep.
Pada kesempatan itu perempuan yang juga Ketua Muslimat Kabupaten Sumenep itu membacakan puisi karyanya sendiri yang bertemakan “Perempuan Pesisir”.
Puisi tersebut menceritakan kegigihan seorang perempuan tangguh dalam mendampingi suaminya sebagai seorang nelayan yang setiap hari mengadu nasib di tengah laut demi mencari nafkah halal untuk keluarganya. (Sulthan)
