R.A Yunita Ferlina, Jago Dongeng Berbahasa Madura

SUMENEP1228 Dilihat

SUMENEP, maduranetwork.com – Sebagai bangsa yang besar, Indonesia menduduki peringkat kedua negara dengan bahasa terbanyak di dunia. Salah satu yang dimiliki Indonesia adalah bahasa Madura.

Sayangnya, di kalangan anak muda, bahasa ibu ini tampaknya mulai kurang diminati. Fenomena tersebut perlu disikapi dengan bijak agar warisan budaya tak benda ini tidak hilang perlahan ditelan masa.

Berbeda dengan R.A Yunita Ferlina. Siswi kelas 9 SMPN 1 Kalianget ini berharap anak muda bisa melestarikan bahasa Madura. Untuk masyarakat Sumenep, kata ia, khususnya di Kecamatan Kalianget, masih banyak yang memakai bahasa Madura, baik di lingkungan keluarga dan pergaulan sosial.
”Hanya saja karena itu bahasa lokal, maka saat-saat resmi tidak mungkin digunakan. Itu sebenarnya yang menggerus budaya bahasa kita,” ujarnya. Sementara Yunita sendiri, baik dengan orangtua, teman atau gurunya memakai bahasa Madura.

“Kepada orangtua dan guru, saya pakai bahasa enggi bunten, dan kepada teman pakai enja’ iya,” ujar putri tunggal pasangan RB Abd. Adim dan Susantin Fajariyah.
Tak hanya pintar berbahasa Madura, gadis kelahiran 30 Juni 2007, juga jago dongeng berbahasa Madura. Ia menyukai dongeng berbahasa Madura sejak masih sekolah dasar.

“Yang lebih intensif ketika saya di SMP dan dilatih khusus oleh Bapak Mahrus dan Ibu Wiwik,” katanya.

Berkat disiplin dan ketekunannya, Yunita menyabet juara 1 dan juara favorit mendongeng berbahasa Madura tingkat SMP se Jawa Timur tahun 2022 yang diselenggarakan Komunitas Abdhi Dhalem Sumenep.

“Saat itu saya mendongeng dengan membawakan tema “Jokotole aperrang sareng Dempo Abang”.

Selain itu ia juga pernah menjadi juara 3 lomba da’i pada Semarak Lomba Islami (Selami) SMP dan SMA se Madura tahun 2023.

Ia mengakui ada kesulitan mendasar saat pertama kali bercerita berbahasa Madura.

“Saat pertama memang ada kesulitan pada pengucapan dan pelafalan. Karena ada kata-kata asing tertentu yang jarang kita pakai,” akunya.

Agar bahasa Madura digandrungi anak muda, ia berharap sering ada lomba dan pertunjukan bahasa Madura agar menarik minat generasi muda. (sdm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *