SUMENEP, maduranetwork.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep sedang mempersiapkan diri untuk meraih kemajuan dalam pelayanan kesehatan melalui transformasi digital. Langkah ini diwujudkan dengan memasuki era e-rekam medik nasional yang diimplementasikan melalui platform “Satu Sehat.”
”Saat ini kami tengah bersiap merampungkan semua itu, kami akan bertransformasi menuju digitalisasi,” ujar Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati, M. Kes. Transformasi ini bertujuan untuk mempermudah pasien dalam mengakses pelayanan kesehatan yang terintegrasi.
“Satu Sehat” merupakan sebuah platform penghubung sistem yang mengintegrasikan data kesehatan individu antar fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) melalui rekam medis elektronik (RME). Hal ini bertujuan untuk mendukung interoperabilitas data kesehatan melalui standardisasi dan digitalisasi.
Platform “Satu Sehat” merupakan bagian dari upaya Kementerian Kesehatan RI untuk mengintegrasikan data rekam medis pasien di berbagai fasyankes ke dalam satu platform yang dinamai Indonesia Health Services (IHS). Melalui sistem ini, rekam medis seluruh pasien terintegrasi dalam satu aplikasi, memudahkan pemeriksaan kesehatan di berbagai lokasi.
Menurut dr. Erliyati, data-data kesehatan sudah terekam. ”Jadi misalnya warga Sumenep mau periksa di Surabaya atau di Jakarta, di sana tinggal ngecek NIK pasien, riwayat penyakit akan terlihat nanti,” jelasnya.
Proses pengembangan platform “Satu Sehat” sedang berlangsung dan diharapkan pada bulan Maret 2024, RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep akan terhubung secara langsung dengan Kementerian Kesehatan RI. Hal ini akan mengurangi kebutuhan pasien untuk bolak-balik periksa, karena riwayat medis mereka akan tercatat secara otomatis.
Platform “Satu Sehat” menjadi implementasi pilar keenam dari transformasi sistem kesehatan, yaitu transformasi teknologi kesehatan yang digagas oleh Kementerian Kesehatan RI. Dengan adopsi model infrastruktur Platform-as-a-service (PAAS), Kementerian Kesehatan berharap dapat menciptakan satu data kesehatan nasional yang dapat diandalkan.
Melalui platform ini, Kementerian Kesehatan juga berupaya mendukung implementasi lima pilar transformasi sistem kesehatan lainnya, seperti transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, dan transformasi SDM kesehatan.
Semua fasyankes dan tenaga kesehatan diharapkan mengikuti standar yang telah ditetapkan untuk menciptakan sistem kesehatan yang terintegrasi dan efisien. (sdm/adv)