Seabad NU, GP Ansor Rubaru Punya Kantor

SUMENEP652 Dilihat

SUMENEP, maduranetwork.com – Memperingati 100 tahun Nahdlatul Ulama, pimpinan anak cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Kecamatan Rubaru, Sumenep, menggelar kegiatan bertajuk ”Resepsi Puncak Satu Abad Nahdlatul Ulama”.

Acara tersebut sekaligus dilakukan peresmian sekretariat PAC GP Ansor Rubaru yang bertempat di kantor MWC NU Rubaru, Sumenep, Sabtu (4/2).

Sejumlah masyayikh hadir, mulai jajaran mustasyar, rois syuriah, ketua tanfidziyah, serta pengurus harian Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Rubaru. Dari PCNU Sumenep tampak hadir Ketua Mustasyar KH Imam Hasyim SH, Dewan Pembina PAC GP Ansor Rubaru, KH Abdul Hamid Ali Munir SH.

Kiai Hamid –sapaan akrab- dewan Pembina Ansor Rubaru menyerahkan bantuan pembangunan sekretatiat PAC GP Ansor Rubaru sebesar Rp50 juta dan bantuan kepada MWC NU Rubaru, beberapa ranting NU serta GP Ansor Rp80 juta. Tak hanya itu, KH. Imam Hasyim selaku Ketua DPC. PKB Sumenep juga membantu GP Ansor Rubaru sebesar Rp10 juta.

Saat peresmian sekretariat GP Ansor Rubaru diresmikan Kiai Hamid didampingi KH Imam Hasyim, mustasyar, rois syuriah dan ketua Tanfidz MWC NU Rubaru, ketua dan sekretaris GP Ansor Sumenep serta ketua dan sekretaris GP Ansor Rubaru.

Ketua GP Ansor Rubaru, Aminullah, S.I.Kom, menyampaikan terima kasih atas dukungan Kiai Hamid yang memberikan dukungan nyata pada setiap kegiatan GP Ansor Rubaru
Menurut dia, GP Ansor itu merupakan rumah pemuda progresif. Ciri berpikir pemuda seperti itu, lanjutnya, berpikir rasional. “Menjadi pemuda Ansor artinya harus berpikir logis atau rasional dan dokmatis ansich. Jika ada yang jelas-jelas telah dan terus berkontribusi pada NU dan Ansor Rubaru, lalu ngapain harus mencari yang belum jelas dan pasti kontribusinya,” tandas pemuda berkacamata minus ini.

Sedangkan Ketua GP Ansor Sumenep, Kiai Qumri Rahman menyampaikan pentingnya berkhidmat di NU melalui Ansor dengan ikhlas, tanpa ada pretensi, motif atau niatan-niatan lain yang bisa mengotori kesucian nilai khidmat kepada masyayikh dan NU.

“Rugi besar jika kita ber-Ansor hanya untuk urusan materi semata. Ber-Ansor itu jauh melebihi pencapaian mendapatkan materi apapun, karena laba dari khidmat di GP Ansor adalah nilai plus akhirat. Dengan berkhidmat di GP Ansor, kita bisa mendapatkan barokah dari muassis NU yang notabene merupakan para auliya’ Allah,” pesannya.

Ketua Tanfidhiyyah MWC NU Rubaru, Kiai Moh. Sadik menyampaikan terima kasih dan dukungan kepada ketua Dewan Pembina GP Ansor Rubaru sekaligus mustasyar MWC NU Rubaru yang mendukung seluruh kegiatan di lingkungan MWC NU Rubaru. Baik di level ranting NU, MWC, maupun PAC dan ranting Ansor se-Kecamatan Rubaru.

Sementara itu K Hamid menjelaskan sejarah dan perannya dalam membangun NU dan Ansor Rubaru awal tahun 70 – 80-an. “Tantangannya sangat luar biasa. Tidak seperti saat ini yang relatif lebih mudah,” kenangnya.

Ketua DPRD Sumenep ini menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung seluruh kegiatan di lingkungan MWC, ranting NU dan PAC-ranting Ansor. Kepada ranting NU dan ranting Ansor yang belum mendapatkan dana bantuan di tahun 2023, Kiai Hamid berjanji akan mengusahakannya di tahun 2024. “Saya berkomitmen dan akan memperjuangkan itu semua,” janjinya.

Sebelum ditutup doa oleh Mustasyar MWC NU Rubaru, KH Abdullah, disampaikan tausiyah keagamaan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Attaufiqiyah Bluto, KH Imam Hasyim.

Menurut dia, sebagaimana NU, PKB merupakan partai yang terus memperjuangkan dan mempertahankan akidah ahlussunnah waljamaah dari paham-paham keagamaan yang ekstrim dan suka menggunakan cara-cara kekerasan dalam menyampaikan dakwahnya. “Itu bukan cara dan ciri dakwah Nahdhatul Ulama,” tegasnya.

Ketua DPC PKB Sumenep ini mengingatkan pentingnya peran sosok yang peduli terhadap NU. Utamanya warga NU yang duduk di pemerintahan. “Contoh kongkritnya Kiai Hamid yang merupakan orang penting di pemerintahan Sumenep yang merupakan senior di Ansor,” ujarnya.

Kiai Hamid, menurut Kiai Imam Hasyim, pernah memimpin GP Ansor Rubaru selama beberapa periode. “Sinergitas antara NU dengan pemerintahan harus selalu terjaga dengan baik. Karenanya, keduanya, satu sama lain harus saling mendukung atau bersinergi demi NU dan Ansor,” tutupnya. (sdm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *