SUMENEP, maduranetwork.com – Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Aqidah Usymuni (STITA) Sumenep melaksanakan Rapat Senat Terbuka sekaligus Dies Maulidiyah ke-17 di Gedung Korpri Sumenep pada Kamis (5/9/2024). Acara ini juga menjadi momen penting bagi 62 mahasiswa yang diwisuda pada kesempatan tersebut.
Pada wisuda kali ini, 62 sarjana yang terdiri dari 12 lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, 15 dari Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiah, dan 35 dari Pendidikan Agama Islam secara resmi diangkat sebagai sarjana.
Ketua STITA Sumenep, Ahmad Effendi, menegaskan pentingnya kesiapan para lulusan dalam menghadapi perkembangan zaman yang cepat, terutama dengan kemunculan teknologi seperti artificial intelligence (AI).
“Di era sekarang, teknologi berkembang pesat dan AI merupakan salah satu contohnya. Ini merupakan dua sisi mata uang; jika dimanfaatkan dengan bijak, bisa memberikan banyak manfaat, tetapi jika tidak, bisa berdampak negatif,” jelas Effendi dalam sambutannya.
Effendi berharap para wisudawan dapat menghadapi tantangan zaman dengan tekad yang kuat, tetap bersemangat dalam belajar, dan mengembangkan potensi diri mereka. “Teruslah belajar dan berproses. Jadilah inspirasi dalam masyarakat dengan kontribusi positif terhadap pembangunan peradaban,” tambahnya.
Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah, yang juga Ketua Yayasan Aqidah Usymuni, turut memberikan arahan kepada para lulusan. Ia mengingatkan pentingnya menjaga iman, karakter, dan moral di atas ilmu pengetahuan.
“Ilmu pengetahuan harus diimbangi dengan akhlak. Untuk membangun peradaban yang maju, kita harus memulai dengan perbaikan moral. Sebuah bangsa dengan moral baik akan memiliki peradaban yang baik,” kata Nyai Eva, sapaan akrabnya.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Sekretaris Kopertais Wilayah IV Surabaya, Pengasuh Pondok Pesantren Aqidah Usymuni, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Agus Dwi Saputra dan Kepala Kantor Kemenag Sumenep, Abdul Wasid serta berbagai tamu undangan lainnya. (rba)
