Sukun: Buah Tropis Indonesia yang menjadi Superfood Global

Uncategorized174 Dilihat

MADURA, maduranetwork.com, – Selain durian dan rambutan, ada satu lagi buah asli Indonesia yang kini dikenal luas di dunia, yaitu sukun. Buah yang dikenal dengan nama Latin Artocarpus altilis ini ternyata memiliki sejarah panjang dan sangat dihargai oleh banyak negara, terutama di Eropa. Sejak abad ke-17, sukun mulai mendapatkan perhatian dunia karena khasiatnya yang luar biasa.

Awalnya, sukun menjadi buah yang hanya ada dalam imajinasi orang Eropa, yang percaya bahwa ada buah dengan manfaat luar biasa. Namun, karena sulit ditemukan di Eropa yang beriklim dingin, buah ini hanya bisa dinikmati melalui catatan perjalanan. Penjelajah Inggris, William Dampier, adalah orang pertama yang mendeskripsikan sukun pada tahun 1686 di Guam. Ia menyebutnya sebagai “breadfruit” atau buah roti karena rasa buah ini yang mirip dengan roti panggang ketika dipanggang.

Penemuan ini menggugah rasa penasaran orang Eropa. Namun, karena sulitnya membawa bibit sukun ke Eropa, banyak cerita tentang keunggulan buah ini hanya menjadi spekulasi. Baru pada abad ke-18, impian tersebut menjadi kenyataan ketika ahli botani Joseph Banks mengajukan permintaan kepada Raja George III untuk membawa sukun ke koloni Inggris sebagai makanan cadangan untuk budak.

Setelah permintaan tersebut disetujui, sukun mulai ditanam di koloni Inggris dan menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Karibia, Afrika, dan Asia.

Selain kaya akan vitamin C, potasium, dan magnesium, sukun juga rendah lemak dan gula serta tinggi serat. Karena kandungan nutrisinya yang luar biasa, sukun kini dianggap sebagai superfood, bahkan dapat menjadi solusi pangan global di tengah krisis iklim yang mengancam ketahanan pangan. Tak heran jika pohon sukun kini bisa ditemukan di berbagai negara, selain Indonesia.

Kini, sukun tidak hanya menjadi bagian dari kuliner lokal Indonesia, tetapi juga merupakan sumber pangan penting di banyak negara, berkat kemampuannya bertahan dalam kondisi ekstrem dan mudah beradaptasi dengan berbagai iklim. Sebagai tanaman bernutrisi tinggi dan serbaguna, sukun diharapkan bisa menjadi penyelamat bagi krisis pangan yang melanda dunia. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *