Tak Bisa Ungkap Curanmor, GMNI Bangkalan Tuntut Kapolres Mundur

BANGKALAN389 Dilihat

BANGKALAN, maduranetwork.com – Maraknya aksi pencurian motor (curanmor) yang terjadi di kawasan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) memantik aksi mahasiswa turun jalan.

Kali ini sejumlah aktivis organisasi mahasiswa ekstra kampus, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Bangkalan mengingatkan kapolres Bangkalan untuk segera mengungkap pelaku curanmor yang meresahkan warga, khususnya mahasiswa.

Menurut GMNI, jika dalam waktu 15 hari ke depan persoalan curanmor di kawasan UTM tidak terungkap, mahasiswa menuntut kapolres Bangkalan mundur dari jabatannya.

Hal itu disampaikan kader GMNI saat melakukan demonstrasi di depan Mapolres Bangkalan Jalan Soekarno-Hatta Bangkalan, Senin (12/6) siang.

Selain kapolres, GMNI juga meminta Kasat Reskrim dan Kasat Intel Polres Bangkalan juga mengundurkan diri jika belum berhasil menangkap palaku curanmor.

“Masak motor dikunci berlipat lipat hilang. Ini sangat meresahkan. Masak kondisi ini diserahkan kepada masyarakat, lalu mana tugas kepolisian. Mana ketajaman intelijen,” teriak seorang pendemo di hadapan kapolres dan seluruh jajarannya yang menemui langsung para pendemo.

Ketua Umum GMNI Bangkalan, Arif mengatakan bahwa pihaknya sudah berkali-kali menyampaikan keresahan warga di daerah UTM, namun sejauh ini belum ada tindak lanjut yang kongkret dari kepolisian.

Karena itu, pihaknya memberikan waktu lima belas hari kepada kapolres Bangkalan untuk segera mengungkap aksi curanmor, khususnya di kawasan UTM.

Menjawab tuntutan para pendemo, Kapolres Bangkalan AKBP Febri Irfan Jaya mengaku cukup senang dengan informasi yang disampaikan mahasiswa.

Pihaknya minta berkolaborasi dengan semua elemen termasuk para mahasiswa agar bisa menekan curanmor tersebut.

“Kita mapping dulu, kondisinya dan kerawanannya seperti apa, polanya seperti apa,” tandas kapolres.

Sebelum mengakhiri demo, aktivis GMNI meminta kapolres untuk menandatangani komitmen untuk kesanggupan menyelesaikan aksi curanmor di kawasan UTM tersebut. (rd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *