Oleh: Fahmi Kusairi
Aktivis Mahasiswa Uniba Madura
Penanggulangan kekeringan oleh Dinas Sosial Kabupaten Sumenep menjadi inisiatif yang sangat penting, terutama mengingat banyaknya wilayah kepulauan yang rentan terhadap krisis air bersih selama musim kemarau. Salah satu langkah awal yang diambil adalah distribusi air bersih melalui mobil tangki. Meskipun ini adalah langkah yang baik, tantangan yang dihadapi masih jauh dari selesai.
Daerah kepulauan di Kabupaten Sumenep sering kali dianaktirikan dalam hal bantuan dari pemerintah. Dinas Sosial dan instansi lainnya cenderung lebih memfokuskan perhatian mereka pada wilayah daratan utama. Akibatnya, kepulauan yang memiliki keterbatasan sumber daya air justru menerima bantuan yang lebih sedikit dan tidak tepat waktu.
Kebutuhan akan air bersih di wilayah ini jauh lebih kritis dibandingkan dengan daratan, sehingga sangat diperlukan upaya bantuan yang lebih merata.
Salah satu solusi yang perlu diprioritaskan adalah penyediaan tandon air besar yang dapat menampung cadangan air dalam jangka waktu lebih lama. Pembangunan sumur bor di lokasi strategis juga harus dipertimbangkan sebagai langkah jangka panjang.
Distribusi air melalui tangki, meskipun membantu dalam situasi darurat, tidak dapat diandalkan sebagai solusi permanen, terutama mengingat kesulitan akses ke beberapa pulau dan tingginya biaya transportasi.
Transparansi dan koordinasi yang lebih baik antara pemerintah daerah dan masyarakat setempat juga sangat diperlukan. Bantuan yang diberikan tidak boleh sekadar formalitas; harus ada pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan riil warga. Penyusunan kebijakan yang berkeadilan dan berkelanjutan, khususnya untuk daerah kepulauan, harus menjadi agenda utama Dinas Sosial Kabupaten Sumenep.
Dengan memperluas jangkauan bantuan dan menerapkan kebijakan yang lebih proaktif dan merata, Dinas Sosial dapat memastikan bahwa setiap wilayah, baik daratan maupun kepulauan, mendapatkan perhatian yang sama dalam penanggulangan kekeringan. Inisiatif ini tidak hanya akan membantu meringankan krisis air bersih, tetapi juga mendukung kesejahteraan masyarakat di wilayah kepulauan yang sering kali terabaikan. (*)