Lincah dan lugas. Itulah Wiyanto, pendatang baru yang akan “menjemput takdirnya” pada Pemilu 2004 mendatang. Namanya menjadi perbincangan dan mulai diperhitungkan. Kepada maduranetwork, ia mengaku maju menjadi caleg karena memiliki tanggung jawab untuk memajukan perekonomian dan memerangi kemiskinan di tanah kelahirannya. Dirinya maju menjadi caleg dari Partai Golkar dapil 6 setelah melihat permasalahan dan menampung aspirasi masyarakatnya. Berikut petikan wawancaranya.
Kenapa Anda tertarik terjun ke dunia politik?
Karena ingin menjadi pelayan rakyat Sumenep melalui DPRD Sumenep. Karena melalui jalur di dalam legislatif dan eksekutif atau pemerintahan kita bisa memperjuangkan nasib rakyat secara efektif daripada berjuang diluar pemerintahan.
Mengapa Anda memilih Partai Golkar?
Karena Partai Golkar adalah partai pembangunan dan selalu ada di dalam pemerintahan. Partai Golkar sepanjang sejarah bangsa tidak pernah menjadi oposisi atau diluar pemerintahan.
Apa program yang akan Anda lakukan jika terpilih sebagai legislatif?
Jika saya terpilih menjadi anggota DPRD Sumenep, diantaranya karena mayoritas rakyat Sumenep rata-rata pedagang sembako dan saya adalah Ketua Umum Perkumpulan Pedagang Kelontong Sumenep Indonesia (PPKSI) maka akan melanjutkan program:
Pertama adalah pemberdayaan secara sosial misalnya memulangkan jenazah dari Jabodetabek, Jogya, dan Bali hanya bayar biaya tol, BBM, dan sopir insyaallah akan saya gratiskan. Kedua pendampingan hukum dan ketiga pengembangan usaha dengan membuka grosir sembako untuk toko sembako Sumenep. Selain itu juga melakukan pemberdayaan untuk petani, peternak, dan UMKM di Kabupaten Sumenep. Karena saya sendiri lahir sebagai pedagang kecil tentu lebih paham nasib pedagang kecil. Saya juga lahir sebagai aktifis mahasiswa dan pemuda tentu akan merangkul kalangan aktifis dan pemuda milenial melalui adanya Rumah Pemuda Sumenep.
Lalu, langkah-langkah apa yang sudah Anda lakukan untuk merebut hati rakyat?
Saya melalui silaturahmi semua stakeholder di Kabupaten Sumenep khususnya daerah pemilihan 6 yang meliputi, Batang-Batang, Gapura, dan Dungkek seperti kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, anak-anak muda, dan olahragawan, seperti pecinta olah raga tradisional bola kasti
Bagaimana Anda membangun interaksi dengan konstituennya, baik Ormas, pemuda, pers dan LSM?
Ada beberapa strategi di antara, melalui, door to door, media sosial, mengadakan kegiatan terutama yang berpihak pada kepentingan rakyat dan menghadiri kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan. (*)