SUMENEP, maduranetwork.com – Desa mandiri di Kabupaten Sumenep, Madura, terus bertambah signifikan. Tahun 2023, status desa mandiri di ujung timur Pulau Madura ini telah mencapai 39 desa.
Padahal pada tahun 2021 Sumenep hanya mampu mencetak 1 desa mandiri. Sedangkan pada tahun 2022 ada peningkatan dimana desa mandiri naik menjadi 7 desa.
Ketujuh desa tersebut adalah Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Desa Kebun Agung, Kolor, Paberasan, Pamolokan, Kecamatan Kota, Lenteng Timur, Kecamatan Lenteng dan Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Sumenep Anwar Syahroni mengatakan bahwa status desa berdasarkan indeks desa membangun (IDM) dari tahun ke tahun ada peningkatan, mulai desa berkembang menjadi desa maju dan desa mandiri.
Mantan sekretaris KPU itu berharap, semua desa agar terus meningkatkan IDM untuk mengembangkan desa, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat supaya semakin membaik.
“Karena itulah, kami mengharapkan seluruh desa supaya menyusun program pembangunan yang bisa mendorong tingkat IDM,” harap Anwar Syahroni.
Ia mengatakan, kepala desa beserta jajarannya hendaknya meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan seluruh elemen, guna meningkatkan status desa sebagai wujud keberhasilan membangun desa, untuk mendukung visi misi pemerintah daerah, yakni unggul, mandiri, dan sejahtera.
Pada 2023 hasil pengukuran IDM, yakni desa mandiri 39 desa, desa maju 147 desa, desa berkembang 144 desa, desa tertinggal dan sangat tertinggal 0 desa. Sementara 2022 desa mandiri 7 desa, desa maju 53 desa, desa berkembang 230 desa, desa tertinggal dan sangat tertinggal 0 desa.
Sedangkan untuk IDM 2021, yaitu desa mandiri 1 desa, desa maju 53 desa, desa berkembang 276 desa, desa tertinggal dan sangat tertinggal 0 desa.
“Yang jelas, kenaikan status IDM ini telah melalui berbagai capaian indikator, sehingga apabila ada desa berkembang tentu saja naik status dari sebelumnya,” katanya.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep untuk menetapkan status desa, setelah melakukan penandatanganan hasil pengukuran IDM oleh Kepala DPMD, Kepala Bappeda dan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) pada Jumat (23/06/2023), di kantor Bupati Sumenep.
“Kabupaten Sumenep dalam penyelesaian input data hasil pengukuran IDM menduduki urutan ketiga se-Jawa Timur,” pungkas Anwar. (yud)
Berikut hasil pengukuran Indeks Desa Membangun (IDM):
Tahun 2021
Desa Mandiri 1 desa
Desa Maju 53 desa
Desa Berkembang 276 desa
Desa Tertinggal 0
Desa Sangat Tertinggal 0
Tahun 2022
Desa Mandiri 7 desa
Desa Maju 53 desa
Desa Berkembang 230 desa
Desa Tertinggal 0
Desa Sangat Tertinggal 0
Tahun 2023
Desa Mandiri 39 desa
Desa Maju 147 desa
Desa Berkembang 144 desa
Desa Tertinggal 0
Desa Sangat Tertinggal 0