SUMENEP, maduranetwork.com – Masalah utama di bidang ketenagakerjaan yang harus dihadapi adalah mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia. Tujuannya agar tingkat daya saing sumber daya manusia (SDM) dapat bersaing di era pasar kerja global.
Seperti diketahui, kompetisi untuk mendapatkan pekerjaan tidak hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri. Karena itu, tenaga kerja Indonesia harus siap bersaing di era revolusi industri 4.0.
Sehingga dalam akselerasi penyiapan SDM yang siap pakai menuju Indonesia maju diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan calon tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Melalui Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) dibutuhkan lembaga pelatihan kerja yang kredibel yang nantinya dapat menjamin mutu lulusan pelatihan. Lembaga pelatihan harus memiliki sarana dan prasarana pelatihan yang memadai, program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri, instruktur dan tenaga pengelola pelatih yang kompeten serta jejaring dengan dunia industri.
Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai lembaga pelatihan kerja milik pemerintah memiliki peran dalam penyiapan tenaga kerja yang terampil, kompeten, handal dan profesional. Sayangnya, hingga kini peran tersebut dinilai belum optimal khususnya dalam mengintegrasikan kegiatan pelatihan agar sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.
UPT BLK Sumenep yang merupakan unit pelaksana teknis dari dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur dalam mengintegrasikan kegiatan pelatihan dalam fungsi link and match perlu membentuk forum komunikasi lembaga pelatihan dengan industri di daerah yang berperan sebagai jembatan dan wadah komunikasi antara BLK dengan industri dengan mengacu pada potensi ekonomi daerah, nilai tambah, perkembangan dunia usaha, dan kebijakan pembangunan daerah dimana BLK itu beroperasi.
Bertempat di gedung UPT Balai Latihan Kerja Kabupaten Sumenep, 3 Agustus 2023 dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan pembentukan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah (FKLPID) untuk merealisasikan kegiatan pelatihan dalam fungsi link and match.
Nara sumber didatangkan dari Bina Lemlatvok Kemnaker RI, Edi Siswanto (Sub Koordinator Bidang Kemitraan Vokasi) dan Edi Masri Kambaren (anggota FLKPI Pusat).
Berikutnya 50 undangan diantaranya, Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Dinas Penanaman Modal dan Penanaman Modal Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP dan Naker), Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan (Diskop UKM dan Perindag) serta dunia industri dan dunia usaha.
Kepala UPT BLK Sumenep, Bahtìar Santoso, S.Sos,M.M menyampaikan terima kasih kepada para pengusaha dunia industri dan dunia usaha yang berperan serta membantu pemerintah untuk percepatan pengentasan pengangguran, serta siap bekerjasama dalam bentuk pelaksanaan kegiatan magang atau job on the job training dan rekruitmen pada alumni UPT BLK Sumenep.
“Diharapkan menjadi jembatan komunikasi antara penyedia pelatihan dan industri sehingga tenaga kerja dapat memenuhi kriteria sesuai kebutuhan industri serta meningkatkan penyerapan tenaga kerja,’ ujar Bahtiar.
Dari Sub Koordinator Bidang Kemitraan Vokasi, Edi Siswanto menyampaikan tentang pedoman pembentukan FKLPID dan pelaksanaan kemitraan lembaga pelatihan pemerintah dengan dunia usaha dan dunia industri.
Sedangkan dari FKLPI Pusat, Edi Masri Kambaren menjelaskan tujuan, sasaran dan ruang lingkup serta struktur organisasi FKLPI sekaligus memandu penjaringan pengurus FKLPID UPT BLK Sumenep periode 2023 – 2026.
Dalam pemilihan pengurus, akhirnya secara aklamasi memilih Ir Yusuf Ismail (Hotel Garuda Sumenep) sebagai ketua, Eko Riries Awariy, S.T (PT Sariguna Primatirta) sebagai Wakil Ketua, dan Sekretaris Octano Wiharto, SH (kepala Seksi Pengembangan dan Pemasaran UPT BLK Sumenep).
Sedangkan anggota terdiri dari, Iftahol Arif (RSI Garam Kalianget), Suhartiningsih (Bakery Gloss, Pamekasan), Kuswandi (PT Tiga Biga Pratama), Hadinda Daeng Prima (Salon Dinda Sumenep), Verabani (Salon Verabani Sumenep), Unmum Nisa (PT Garmendy Tekstil Indonesia), Imam Mustafa (Imam Mustafa FD), Didik Hariyanto (Canteng Koneng Batik), Sahariyanto SE (RSUD dr Moh. Anwar), Dedy Trisyanto (PT Pojur Real Madura), Mujibul Ahlah (CV Mitra Setya Agung), serta Andri Maryanto Putra (CV Trisakti Yamaha Sumenep). (yud)